PONDOK PESANTREN


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkgI-hg_IPO6XXPWCbvfmXrm9ypoCAAchE7NIIqGqUwtNbiTw26axaA7ect_dM1Id1i1P28ftlYGD_zjMG5bpobFjOvgs_Dkkgb6mfsa8rKRjUBd_5I1dom71iU1-aA9Ddp7zj2gdomDKa/s1600/pesantren-children-studying.jpg


Sekarang ini banyak orang tua yang berpikiran bahwa kehidupan di pondok pesantren itu akan membuat kolot, membuat menderita, dan membuat ketinggalan zaman bagi anak. Perlu di ketahui bahwa pondok pesantern itu di bagi menjadi dua yaitu pondok pesantern salafi dan pondok pesantren modern. Para ahli agama mengatakan bahwa pondok pesantren salafi itu adalah pondok pesantren yang benar-benar belajar dan menuntut ilmu hanya di pondok pesantren itu, sedangkan yang dikatakan modern adalah pondok pesantren yang santrinya itu belajar menuntut ilmu di pondok pesantren itu dan juga menuntut ilmu formal di luar pondok pesantren.

Pondok Pesantren Wahid Hasyim yang beralamatkan di Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta ini adalah salah satu contoh pondok pesantren yang modern. Santri santri yang berada di pondok pesantren itu sebagian besar bahkan hampir semua menuntut ilmu di luar pondok pesantren. Sebagian besar santri dari Pondok Pesantren Wahid Hasyim itu adalah para mahasiswa dari berbagai macam kampus yang terdapat di Yogyakarta ini.

Menurut salah satu santri di Pondok Pesantren ini mengatakan bahwa, “ Saya bahagia dan senang bisa hidup dan tinggal bersama teman-teman dalam satu atap yang mempunyai banyak sekali karakter yang berbeda beda.dan dari berbagai penjuru daerah yang ada di Indonesia ini”ujarnya. “Banyak sekali hal baru yang saya dapatkan di pondok pesantren ini, Awalnya saya merasa sangat kaget dan hampir tiap malam saya menangis dan tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena kamar tidur yang hanya berukuran 4x4 di huni oleh 7 anak yang masing masing juga membawa almari, sehingga bisa dibayangkan sendiri keadaannya di kamar, tapi sekarang semua itu saya jadikan sebuah pelajaran yang berharga dalam diri”,tambahnya lagi kata santri itu yang berasal dari kota Purworejo, Jawa Tengah.

“Kehidupan di pondok pesantren selain kita mendapatka ilmu agama juga kita mendapatkan ilmu sosial yang tidak akan bakal kita dapatkan di bangku bangku sekolah ataupun kampus manapun. Pentingnya menghargai teman dan persaudaraan yang dijalin selama di pondok pesantren akan menjadi indah dan kenangan yang mungkin tidak akan terlupakan dalam kehidupan saya. Saya yakin bahwa apa yang saya dapatkan di pondok pesantren ini akan bermanfaat bagi kehidupan saya kelak nanti”, tambahnya lagi.

Nah sekarang bagi orang tua yang mempunyai anak dan menginginkan anaknya itu menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, maka pondokkanlah anak tersebut. Karena anak adalah sebuah harta yang nanti kelak dewasa akan di petik buahnya dari semua yang telah anak tersebut jalani. Ibaratkan menanam sebuah benih buah mangga yang setiap hari disiram dan dipupuk, maka kelak nanti buah dari itu pun akan menjadi baik dan enak rasanya jika dinikmati.